Monday, 9 January 2012

Scent of a woman (1992)






 Klo saya disuruh sebutin film drama terfavorit, saya akan selalu blg "scent of a woman".
Charlie Simms ( diperankan Chris O'Donnell) merupakan murid dr sekolah prestisius bernama Baird School yg kebanyakan diisi oleh anak2 org kaya. Dia sendiri bukan berasal dr keluarga yg berada, bs msk sekolah itu krn dia mendpt beasiswa.

Suatu malam, Charlie dan temannya George (Phillip Seymour Hoffman) secara tdk sengaja menjadi saksi kejahilan bbrp tmn2nya yg berbuat kekonyolan thd properti KepSek.Trask. Keesokan harinya, Mr. Trask marah dan tau bhwa ada dua saksi mata kejadian itu, yaitu Charlie dan George. Mr. Trask menekan mereka berdua utk memberitahu siapa yg telah melakukan hal itu. Sewaktu Charlie bungkam, Mr. Trask mencoba menyogok Charlie. Iming2 jika Charlie mau memberitahu siapa pelaku sesungguhnya, maka Mr. Trask akan memberikan surat rekomendasi agar Charlie bs lolos masuk Univ. Harvard. Namun jika tdk, maka Charlie dan George akan disidang di hadapan seluruh komite sekolah dan murid2 Bairdman.


Charlie diberikan waktu bbrp hari utk berpikir selama akhir pekan. Kebetulan dia baru saja menerima job sampingan jd asisten seorg pria paruh baya, tuna netra, pensiunan militer bernama Let.Colonel Frank Slade (diperankan secara brilian oleh Al Pacino). Pertama kali kenalan sama ini bapak... deeeuh....orgnya menyebalkan.... arogan, sensi, suka mengumpat dan ngomong jorok lagi....

Tanpa pemberitahuan sblmnya, Charlie disuruh menemani Slade jalan2 ke New York City. Terbanglah mereka kesana.... Barulah petualangan dimulai...

Tinggal di hotel kelas satu, berdansa Tango, mengemudi mobil ferrari pinjaman dr showroom, sampai bertandang ke rmh keluarga kakaknya Frank Slade...(lbh tepatnya bertandang sbg tamu tak diharapakan sih heheheheh)

Selama perjalanan di New York itu, Charlie mulai mengerti akan sifat Slade yg sebenarnya, kenapa dia bs jd buta, knp dia bertingkah menyebalkan dan apa tujuan sbnrnya Slade ke New York. Chemistry yg dibangun dr awal sampe akhir film antara Charlie dan Mr. Slade bagus sekali. Dengan kekuatan dialog2 yg penuh makna dan terkadang lucu, film ini tidak pernah bosan saya tonton ulang.

Tokoh Frank Slade memang unik dan kompleks. Slade memiliki indra penciuman yg tajam terhadap bau perempuan. Dr luar kesannya dia kuat tp sbnrnya dia rapuh. Dr luar dia kliatan tidak butuh siapa2, tp sbnrnya dia sangat kesepian. Dr luar dia kliatan tahu cara bersenang2 tp sbnrnya dia putus asa. Awalnya saya menganggap Slade sbg seorang bapak yg menyebalkan, tp seiring cerita bergulir, saya jd bersimpati dan terharu. Pantaslah Al Pacino diganjar Oscar kategori aktor terbaik krn film ini.

Awalnya saya pikir, Charlie yg belajar byk dr Slade, tp belakangan Charlie lah yg sbnrnya mengajarkan Slade utk bs menerima kenyataan akan kondisinya yg buta dan berdamai sama dirinya sendiri.

Setelah petualangn mereka berakhir di kota New York, mereka kembali ke New England. Slade kembali ke rumah keponakannya, dan Charlie hrs kembali ke sekolah menghadapi sidang komite yg menentukan masa dpnnya.

Walaupun sdh dihadapkan sidang, Charlie tetap tdk mau memberitahu siapa pelaku kekonyolan itu. Charlie tdk mau "menjual" siapapun utk "membeli" masa dpnnya. Hal ini membuat sang Kep Sek marah dan mengajukan usul agar Charlie dikeluarkan dr Baird School. Sedangkan George, dia beralasan bahwa pada malam kejadian itu dia tidak bs melihat dengan jelas ditambah perlindungan dari ayahnya yg kaya raya. Mr Trask melepaskan George.

Pada saat2 kritis itulah, muncul tamu yg tak terduga dtg ke sidang...Frank Slade dtg sebagai wali pengganti ortu Charlie yg tdk bs hadir. Ngakunya sih temen baik ortunya...pdhl mah gk kenal...hihihihi dia dtg untuk membela Charlie. Disinilah adegan terfavorit saya dan plg powerful dr akting Al Pacino di film itu. Dgn ketegasan dan humor dia yg sarkastis, dia membela charlie dan berpidato ttg apa yg hrs dimiliki sbr seorg pemimpin. Integritas, Keberanian, dan memilih jalan yg benar.


Setelah pidato Slade, well... bs ditebak.... komite akhirnya memutuskan Charlie terbebas dr hukuman tetap bs bersekolah. Toh pelaku2 kekonyolan itu akhirnya diketahui juga oleh seluruh sekolah tanpa keluar dr mulut Charlie sendiri dan mereka kena hukuman, hehehehe.



Moral of the story :

Salah satu pesan yg plg saya ingat dr kata2 Slade adalah " Choosing a right path". Memilih jln yg benar memang tdk mudah, kdg org takut. Frank Slade sendiri saja mengaku dia tdk ambil "jalan" itu dulu...because it was too damn hard. Tapi jalan yg benar akan membuat kita menjadi pribadi yg mulia dan seorg pemimpin yg baik.


My Fav scenes :
1. Tango
Frank Slade mengajari Donna berdansa Tango. (Frank Slade itu tuna netra, di adegan ini Al Pacino bkn cuma berpran sbg org yg mahir Tango, tp Tuna Netra yg mahir Tango)




2. Artful Speech
Frank Slade (Al Pacino) berpidato membela Charlie.







Director:

Martin Brest

Writers:

Giovanni Arpino (novel), Bo Goldman (screenplay), and 2 more credits »
 
source :  http://www.imdb.com/title/tt0105323/

3 comments:

  1. Hmm... Gw belum pernah nonton film ini. Mungkin suatu hari nanti bakal gw tonton. Dari penampakan oom Al Pacino sepertinya ni film agak klasik ya.. Tapi gw ngga bisa menemukan tahun pembuatannya. Saran gw mungkin data tentang filmnya perlu lo perlengkap Cay.

    Mulai dari nama pemeran, tahun pembuatan, sutradara dan lokasi syuting. Biar tambah database pengetahuan tentang movie juga.

    Klo boleh usul review film "Far and Away" donk.. Hehe Request. Yang main Nicole Kidman dan Tom Cruise. Menggelitik banget ni film. Bikin penasaran. Dah pernah nonton? One of my favorite classic movie. A must see film!

    ReplyDelete
  2. Mantap Om reviewnya,film sangat sentimentil,hahahah

    ReplyDelete
  3. Ini film favoritnya Ustad Abdul Somad Lc.MA.
    Pantes beliau suka film ini
    Ternyata film berkualitas tinggi.

    Jadi pengen nonton... pesan moralnya bagus banget.
    Jadi manteb milih sesuatu sesuai hati, ga menjual sesuatu untuk mendapatkan sesuatu. Keren.

    ReplyDelete