Saturday, 4 February 2012

Waiting For Superman (2010)



Saya jarang nntn film dokumenter. Atas rekomendasi sbh blog, saya coba nntn "Waiting For Superman".

Film ini menyoroti kondisi sbnrnya sistem pendidikan di AS terutama public school. Tiap thn biaya sekolah terus meningkat, tapi tidak berbanding lurus dgn kualitas lulusan2 public school terutama di bidang membaca dan matematika. Ada banyak masalah dlm sistem pendidikan yg diterapkan. Banyak public school yg saking rendahnya angka kelulusan murid2 nya dijuluki "dropout factory", tersebar di seluruh AS. Susahnya memecat guru yg tdk menunjukkan performa yg baik. Terlalu banyak organisasi pendidikan di AS yg tdk terkoordinasi dgn baik. Pertentangan kepentingan antara Chancellor dgn serikat guru. Terbatasnya public school yg berpredikat bagus membuat para ortu murid harus berebut mendapatkan kursi bagi anak2 mereka dgn cara pengundian (lucky draw).

Film ini disajikan dgn fakta2 berupa data, survey dan ilustrasi yang menarik untuk disimak dan membuat saya cukup tercengang.

Ada 2 fakta dr film ini yg menarik perhatian saya:
1. Di negara bag Pennsylvania, alokasi anggaran untuk menghidupi satu org napi selama 4 thn ternyata lebih besar drpd menyekolahkan satu orang anak dr TK sampai SMA (13 tahun) di private school. Itupun msh ada sisa dana sekitar USD 20rb+ buat nambahin biaya college.

2. Skor rata2 bidang matematika pelajar2 AS jika dibandingkan dgn 7 negara lainnya (Korea, Jepang, Kanada, Australia, Perancis, Jerman, Spanyol), AS di peringkat terbawah. Tapi...giliran di survey soal kepercayaan diri para pelajar, ternyata AS no.1 @_@.... (PD bgt!!!) *american idiot (green day) playing*

Kondisi ini sudah ada selama puluhan tahun. Melalui gagasan bbrp pendidik yg peduli terhadap masa dpn generasi muda AS, mereka mencoba melakukan reformasi...salah satunya membuka sekolah2 yg memberikan ortu dan murid2 nya harapan bhw mereka bs mengenyam pendidikan yg lbh baik tanpa ada lagi rasa ketakutan akan menjadi "produk gagal".

Namun terbatasnya kursi bagi murid2 yg bs msk sekolah2 itu, memaksa mereka untuk berbuat "adil". Caranya dgn melakukan sistem pengundian. Sebagian yg namanya dipanggil sewaktu undian bs bernafas lega dan bahagia, sebagian lagi yg tidak dpt undian sedih, nangis, kecewa.

Yang dibutuhkan anak2 itu bukan Superman, tapi kerjasama dr orang2 yg terlibat dlm dunia pendidikan termasuk ortu dan muridnya sendiri.

Film ini membuka mata saya bahwa negara yg disebut "superpower" itu ternyata "powerless" juga klo soal bidang public education/public school.


Director:

Davis Guggenheim


Source : http://www.imdb.com/title/tt1566648/


Ini trailernya:


2 comments:

  1. Wow... Sepertinya bagus filmnya. Musti ditonton.

    Gw juga berpikiran sama tadinya seperti lu. Gw pikir USA superpower di semua hal. Dan pendidikan pasti no.1 juga karena banyak perguruan tinggi yang bagus2 disana. Jadi tujuan orang berbondong2 belajar disana. Tapi ternyata pada kenyataannya sistem pendidikan disana juga ada permasalahnnya sendiri...

    Thx 4 d review..

    ReplyDelete